Nikmatilah Harapan Anda, Tetapi Jangan Mengabaikan Realitas

Saturday, May 05, 2018

Sandal dan jubah putih Gandhi---begitu pula dengan tongkat berjalan serta topi homburgnya Churchill adalah bagian yang tak terpisahkan dari kepribadian kedua tokoh besar itu. Bagian kontras dari citra eksternal dari tokoh itu, yang menggambarkan sikap dan kepribadian keduanya.


Seorang pria yang memiliki ciri khas penampilannya yaitu dengan memakai jas, topi homburg, memegang tongkat berjalan, dan dikenal sebagai perdana menteri Inggris pada tahun 1940-1945. Seorang yang juga mantan politikus dan penulis yang lahir di Inggris pada tahun 1874---ya dia adalah Winston Churchill. Pria yang merupakan salah satu tokoh besar di Britania Raya, sosoknya dikenal akan banyak hal dan kontribusinya. Salah satunya wataknya yang keras dan menentang kemerdekaan India dan tidak menyukai Gandhi pada masa-masa kolonial Inggris. Selama menjabat sebaga perdana menteri di perang dunia ke II, Churchill bersama Franklin Roosevelt merupakan kekuatan pendukung di balik kemenangan akhir sekutu melawan Jerman atau Nazisme. Churchill juga merupakan tokoh sejarahwan dan penulis, dan memenangkan penghargaan nobel sastra pada tahun 1953 untuk karyanya tentang Perang Dunia ke II yang berisi lima volume. Churchill lahir dari keluarga ningrat ayahnya adalah seorang politisi Britania Raya, ibunya merupakan putri dari jutawan Amerika. Churchill lahir di Istana Blenheim, Oxfordshire. Setelah lulus sekolah Churchill masuk sekolah militer, dikarenakan prestasi ia di akademik kurang baik, sehinga orang tuanya memutuskan measukkanya ke dunia militer. Hingga suatu ketika di tahun 1896 dia mendapat tugas militer di India, yang saat itu merupakan jajahan britania raya. Dari situlah Churchill mulai suka menulis, ia berperan sebagai jurnalis ia melaporkan untuk surat kabar The Pionner di Inggris. Sejak itu Winston suka menulis banyak karyanya yang menjadi buku atau tulisannya sebagai jurnalis. Ia akhirnya memutuskan mundur dari militer dan memulai karirnya sebagai penulis di tahun 1899.


Winston Churchill kemudian terjun ke dunia politik beberapa jabatan telah di rasakan semasa karir politiknya----diantaranya terpilih sebagai parlemen disalah satu partai Konservatf (Oldham) dan kemudian ia membelot ke partai liberal. Setelah itu ia juga pernah menjadi menteri pedagangan, menetapkan aturan reformasi buruh, dimana buruh harus kerja 8 jam dengan gaji minimum, dan melakukan pertukaran pekerja antarnegara guna mengurangi pengangguran.
Di tahun 1940 Perdana menteri Neville Chamberlain mengundurukan diri, yang membuka kesempatan Churchill naik jabatan sebagai perdana menteri di tahun 1945. Penghargaan nobel sastra di terima Churchill pada tahun 1953 atas karya buku-buku yang telah ia tulis dari tangannya.




Ideologi Winston Churchill
Karir panjang Churchill sebagai milter, jurnalis, penulis sampai menjadi pedana mentri yang membuat ia menjadi tokoh besar di Britania. Selaku sebagai tokoh besar dan pemimpin yang melegenda, Churchill memilki pandangan pada gaya kepemimpinannya tersebut. Seorang Winston Churchill merupakan sosok yang mempercaya hierarki rasial dan egenetika, dimana ia percaya bahwa orang kulit puith beragama kristen protestan berada di atas orang Khatolik kulit putih. Churchill menganggap bahwa Ras kulit putih lebih unggul dari ras lainnya, meskipun punya pandangan seperti itu--- bukan berarti ia merupakan orang yang menganggap hal baik melakukan hal yang tidak manusiawi kepada non-kulit putih. Ini hanya pandangan seorang Churchill pada masa itu.

Menurut Sir Martin Gilbert, penulis biografi perdana menteri Inggris--- Churchill merupakan orang yang akrab dengan cita-cita zionist. Dimana zionist sendiri adalah sebuah paham dimana kaum Yahudi harus mendominasi suatu negara--- dan Churchill mendukung gagasan negara Yahudi tersebut.
Ia adalah seorang zionist yang kuat, percaya pada hak-hak orang Yahudi--- negara itu seharusnya berada apa yang kemudia kami sebut Palestina. Bahkan sebagai seorang penulis ia pernah menulis tentang kaum Yahudi bahwa faktanya dalam pertanyaan ras paling tangguh dan luar biasa yang pernah muncul di dunia, Yahudi adalah kaum tersebut, tulis Churchill.



Pandangan Churchill tentang Islam
Ada era dimana Churchill berpendapat tentang islam yang berada dibukunya berjudul The River War tahun 1899. Dimana ia mengemukakan sentimennya terhadap kaum muslim dan Muhammad. Para orang inggris yang berada pada masa itu meyakini bahwa Churchill memiliki pandangan anti Islam. Namun pada beberapa tahun berikutnya tepatnya tahun 1940, baru diketahui bahwa Churchill cukup tertarik dengan Islam--- pada tahun tersebut ia (Churchill) menyisihkan 100.000 pound sterling untuk membangun masjid di London sebagai pengakuan muslim India yang berjuang untuk kerajaan Inggris. Dia kemudian mengatakan kepada House of Commons: "Banyak teman-teman kami di negara-negara Muslim di seluruh Timur telah menyatakan penghargaan yang besar atas pemberian ini."

"Hubungannya dengan Islam jauh lebih kompleks daripada yang disadari kebanyakan orang," Churchill juga pernah pergi berlibur ke Istanbul dan bermain polo di India bersama Muslim.

Churchill merupakan seorang tokoh yang memiliki perbedaan pandangan dan keyakinan kepada Gandhi. Kedua pemimpin yang merupakan tokoh besar di negaranya masing-masing itu mempunyai perbedaan realitas dan pemahaman. Churchill tuh sangat menentang kemerdekaan di India, ia melihat india merupakan blue print dari kekacauan dan pertumpahan darah pada skala besar.
Melihat dari ideologi yang di miliki Churchill tidak heran ia dianggap sebagai seorang yang rasis, penuh kebencian, suka beperang dan mengacukan masalah-masalah politik India.


Seorang pengacara yang merantau ke Afrika Selatan, yang dikenal dalam aksinya menolak Asiatic Law Amandment Ordinance (Black Act) yang ditetapkan kolonial Inggris di Afrika Selatan--- pria itu adalah Mahatma Gandhi dengan ciri khasnya yang orang jaman sekarang mengetahuinya yaitu dengan jubah putih dan turban khas India. Black Act merupakan suatu kebijakan dimana ---setiap pria dan wanita Asia yang berusia lebih dari 8 tahun harus mendaftar ke badan Registration of Asiatics. Mereka yang tidak mendaftar pada tanggal tersebut, tidak lagi diizinkan untuk tinggal di Afrika Selatan.

Melihat kebijakan yang di anggap diskriminatif itu, Gandhi membuat gerakan Ahimsa (tanpa kekerasan). Gandhi beserta kawan-kawannya melakukan protes dengan membakar semua sertifikat penduduk yang diharuskan Black Act. Gerakan yang dipelopori Gandhi terus berlanjut dan diterapkan di India ketika berada dibawah jajahan pemerintahan kolonial Inggris. 

Sampai akhirnya tejadi konflik internal di dalam India, akibat perbedaan agama antara Islam dan Hindu. Ada suatu gagasan untuk pemisahan wilayah antar kedua agama tersebut. (yang akhirnya muslim sekarang menjadi berada di Pakistan dan Bangladesh, sedangkan warga Hindu berada di India yang dikenal sekarang). Gandhi berada diantara konflik yang menumpahkan banyak darah tersebut. Ketika warga islam india membunuh, warga hindu yang ingin pindah dari Pakistan ke India—begitu pula sebaliknya arga Hindu menyerang orang islam yang ingin pindah dari India ke Bangladesh. Yang puncaknya Gandhi otw ke Pakistan untuk menyelesaikan pertikaian tersebut, Gandhi berkata hanya ada setan dalam diri kita pad saat pertikaian itu terjadi.


Ideologi Mahatma Gandhi
Sebagai tokoh besar India dengan keberanianya, dan dedikasinya membantu kaum yang tertindas---Gandhi juga memiliki pemahaman pada zaman masa kolonial Inggris terjadi. Ia ingin tetap mempertahankan sistem kasta yang ada di Hindu India, atau biasa disebut varna. Menurut Gandhi kasta merupakan kodrat setiap manusia dan tidak dapat diubah. "Varna menurut pendapat saya, melekat pada kodrat manusia, dan Hinduisme telah menguranginya menjadi sains. Semua itu melekat pada kelahirannya. Seorang pria tidak bisa mengubah Varna-nya dengan pilihan," ujar Gandhi. Sebagai seorang tokoh besar yang berdiri paling depan membela untuk kemerdekaan yang dari bangsa asing, dilain sisi ia tetap mempertahankan struktur sosial, dimana kasta atas bisa mendominasi kasta bawah secara turun temurun. Sistem kasta merupakan sistem kolonolisme orang-orang Hindu yang tidak disadari Gandhi.


Winston ‘Leonard Spencer’ Churchill adalah sebuah tokoh besar dimana menciptakan sebuah negara Eropa yang stabil dan makmur, sementara Mahatma Gandhi tokoh besar lainnya dengan impian tentang utopia primitif telah memberi jalan kepada anak benua India yang mencari status teknologi internasional dan prinsip-prinsip demokratis. Keduanya tokoh besar dan dibanggakan oleh negara asalnya. Keduanya juga mempunyai ideologi yang jika dilihat pada jaman sekarang---merupakan ideologi yang kurang baik atau intoleran. Churchill yang punya pandangan hierarki rasial, dimana suatu ras itu patut mendominasi ras lain yaitu Ras kulit putih itu lebih tinggi derajatnya dan menganggap Ras India lebih tinggi dari Afrika. 
Sementara itu Gandhi penggiat demokratis yang menjunjung tinggi hak kaum minoritas pada zaman penjajahan bangsa asing itu, juga memiliki paradoks dimana ia malah tetap meyakini bahwa sistem kasta pada suatu golongan tidak dapat diubah--- orang yang terlahir di kasta sudra akan selamanya berada di situ menurut Gandhi.. he has double standart. Ya keduanya memiliki ideologi itu pada zaman kolonial tersebut, pemikiran dan pemahaman manusia terus berkembang dan berevolusi  sama seperti pengetahuan. Keduanya mempunyai pandangan tersebut ya karena mereka hidup di zaman itu, pemahaman kita tentang memandang perbedaan golongan manusia sudah berubah di jaman sekarang yang ke arah yang lebih baik dan modern. Keduanya merupakan tokoh pemberi impact yang besar bagi dunia--- yang kontribusinya akan selalu dikenang negaranya dan dunia sampai kapanpun, tempat kita adalah mengambil hal yang positif dari dedikasi mereka yang baik dan memilah ideologi mereka yang tidak cocok dibawa untuk era reformasi saat ini.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Search This Blog