Young People are Subscribing to Traditional, Cheaper Cable Packages
Friday, June 22, 2018Rupert Murdoch berasal dari Australia 60 tahun lebih menjadi seorang pebisnis, hingga memiliki sebuah kerajaan bisnis terbesarnya saat ini yaitu Fox Entertaiment Group. Namun pria selaku Executive Chairman Fox tersebut akhirnya memutuskan untuk menjual asset saham perusahaan raksasa yang sudah ia bangun sekian lama tersebut. Comcast dan Disney, 2 perusahaan raksasa hiburan yang tertarik mengakusisi perusahaan milik Murdoch tersebut, saling bersitegang melakukan berbagai penawaran yang menarik kepada Fox. Bagaimana tidak, jika salah satu dari mereka bisa memiliki asset yang dimiliki Fox, yang melibatkan properti hiburan TV dan berbagai macam film milik Fox. Banyak para analis dan berbagai pihak yang terkejut mengenai keputusan Murdoch menjual assetnya tersebut, ketimbang mempercayakan kepada anaknya James dan Lanchaln Murdoch. Alasan seorang Rupert Murdoch menjual assetnya, ialah karena akan diadakan proses perubahan struktrur dalam internal Fox, dimana mereka akan mengalihkan fokus bisnisnya ke dunia berita dan olah raga saja.
Akhirnya pada pertengahan tahun
ini Disney menaikkan taruhannya untuk membeli Fox sebesar USD 71,3 miliar kalau
dikurskan ke rupiah sebesar 1.015 triliun. Tawaran tersebut melebihi Comcast
yang mencapai USD 65 miliar atau sekitar Rp 900 triliun. Revisi tawaran yang
dilakukan oleh Disney pada tahun ini, yang sebelumnya di tahun 2017 berada di
angka USD 52 milliar—menimbulkan kendala untuk Comcast apakah akan melakukan
perlawanan dengan memberi penawaran yang lebih tinggi. Brian Roberts selaku CEO Comcast
akan pergi dari perang penawaran akan saham Fox dengan rasa kepahitan yang
sama, saat dulu ia gagal berusaha membeli saham Disney pada tahun 2004.
Membeli saham Fox berarti mereka
akan berhasil mengakusisi yang melibatkan media hiburan TV dan film-film
Fox---seperti studio film raksasa yang mereka miliki yaitu 20th Century Fox, kemudian di saluran TV Fox memiliki FX channel,
National Geographic, serta Star TV, Sky dan Hulu. Dengan kesepakatan akusisi
tersebut berarti Fox hanya memegang kendali sesuai dengan rekonstrkusi struktur
bisnisnya yaitu bisnis dan olah raga—diantaranya adalah Fox news, Fox Business
dan Fox Sports saja. Lalu apakah arti dari akusisi bisnis yang dilakukan
Disney, jika mereka berhasil membeli aset Fox? Walt Disney Company atau disingkat Disney, merupakan Raksasa hiburan, konglomerat dalam industri
hiburan di Dunia ini. Jika industri terbesar hiburan yang berasal dari Amerika
ini berhasil mengakusisi Fox—bisa dibayangkan seluruh program-program hiburan
yang dimiliki Fox menjadi bagian Raksasa hiburan ini dan Disney akan semakin
merajai dan memonopoli industri hiburan di dunia. Mengenai isu Disney yang akan
mengakusisi Fox pada saat ini, membuat saham Disney di New York naik sebesar
0,5% dan saham studio film (hiburan) kepunyaan Fox yaitu 21th Century Fox
sendiri juga menguat sebesar 1%.
Terkait perencanaan akusisi
dengan Fox ini, seorang CEO Disney mengundurkan rencana pensiunnya pada tahun
ini. Dia adalah Bob Iger yang berpendapat perubahan dalam kebiasaan konsumen
mendorong ia untuk bisa melakukan pengejaran agresif terhadap 21th Century Fox
dan aset jaringannya. Alasan lain mengapa perusahaan sebesar Disney mengembangkan
unit bisnisnya dengan membeli Fox menurut Iger adalah Disney ingin melakukan
distribusi langsung ke konsumen. “Distribusi langsung ke kosnumen sebenaranya
menjadi proposi yang lebih menarik sejak enam bulan kami mengumumkan kesepakan
itu (kesepakan membeli asset Fox)” kata Bob Iger. Apa yang dimaksud dengan
distribusi langsung? Sebenarnya Disney tidak ingin adanya middleman atau pihak
perantara antara consumers dan Disney. Ini juga berhubungan dengan media
penyedia jasa streaming yaitu Netflix and its massive impact they give to
Hollywood... Netflix menjadi distributor berbagai film terbesar kepada
konsumen, dimana banyak beberapa content dan film-film Disney yang berada di
Netflix yang sebagai jasa pendsitribusi film kepada penonton. Karna tidak memiliki
saluran streaming sendiri, Disney mau tidak mau melakukan pendistribusian
contentnya ke media seperti Netflix dan beberapa pemain digital lainnya—yang
sekaligus mengurangi harga content media yang mereka dapatkan, karena mereka
bergantung pada perantara. Inilah yang tidak diinginkan Disney sekaligus Bob
Iger, mereka berencana membuat layanan streaming sendiri pada tahun 2019 dengan
Fox sebagai bagian dari konten tersebut. Di tambah lagi Disney saat ini
mengalami kesulitan untuk memperkuat jaringan bisnis televisinya, pembatalan
beberapa jaringan televisi kabel memberi tekanan pada channel olahraga yang
mereka memiliki yaitu ESPN. Jika Bob Iger berhasil mengakusisi Fox, kesepakatan
ini akan membawa deretan Franchise terbesar yang akan masuk dalam Disney yang
sebelumnya berhasil mengakusisi Pixar
Animation, Marvel Entertaiment dan Lucasfilm (Star Wars producer).
Fox juga memiliki saham dilayanan
streaming Hulu, dan otomatis Disney akan memiliki layanan streaming tersebut
yang rencananya mungkin layanan tersebut akan dikembangkan atau dikonstruksi
ulang, sesuai dengan janji Iger akan membuat layanan streaming independen dari
Disney sendiri, sebagai pesaing kompetitor Netflix dan media streaming lainnya.
Jika Disney berhasil mengakusisi
Fox nantinya, akan memberi warisan yang mendalam dan kemajuan yang lebih tinggi
dalam unit bisnis perusahaan Dinsey tanpa seorang Bob Iger nantinya. Iger telah
memperpanjang kontraknya sampai 2021, ia telah memutuskan untuk membantu Disney
dalam masa transisi akusisi dengan Fox. Jika merger bisnis ini gagal Iger
setuju akan pensiun lebih awal.
Jika merger berhasil dilakukan,
bisa dibilang ini merupakan lompatan besar yang dilakukan Disney sekaligus
mereka penikamat content Disney dan Fox. Content yang ditawarkan Disney dan Fox
beberapa memiliki perbedaan yang mendalam dalam gaya penyajiannya kepada
konsumen. Jika Disney berhasil akusisi dengan Fox akan banyak deretan konten
dan Intellectual Property (IP) yang
dimiliki Disney, dan memiliki banyak katalog film dan berbagai acara TV yang
bisa mereka sajikan dilayanan streaming mereka yang akan mereka buat tahun
depan. Masalahnya adalah citra Disney sebagai media hiburan yang kebanyakan
memiliki rating G (General Audience) di film-film televisinya, berbeda dengan
beberapa serialisasi film Fox, film kartun The Simpsons contohnya yang
berisikan beberapa satire tiap episodenya atau beberapa film superheroes Disney
yang memiliki rated PG (Parential
Guidance) yang genre filmnya masih bisa dinikmati semua umur, berbeda
dengan gaya film superheroes yang dimiliki Fox, Deadpool misalnya yang memiliki
rated R —apakah disney akan merubah gaya beberapa konten Fox sesuai dengan image
Disney ?
Jika akusisi ini berhasil terjadi
beberapa perubahan dalam industri hiburan, seperti Netflix yang mungkin akan
kehilangan berbagai banyak konten Disney dan Fox karena mereka akan kehilangan
lisensinya. Upaya Netflix mengantisipasi hal tersebut ialah dengan agresif terus
membuat konten original mereka sendiri, sehingga mereka tidak kehilangan
penonton dan penikmat film dilayanan streaming mereka. Tahun lalu Netflix menghabiskan
sebesar USD 7 miliar untuk membuat konten filmnya sendiri The Stranger Things,
Cloverfield Paradox—bahkan membuat film adaptasi beberapa film dari Manga atau
komik jepang seperti Deathnote, Fullmetal Alchemist. Tindakan mereka yang
secara agresif memproduksi bebrabagai macam film secara terus menerus, dengan
harapan penikmat Netflix akan tetap menyukai konten mereka--- karena tahun
depan merupakan tahun yang sulit bagi mereka berhadapan melawan kompetitor
mereka Disney & Fox yang merencakan memiliki kanal sendiri untuk mendistribusikan
film-film mereka, walaupun beberapa langkah Netflix dengan memproduksi film
secara besar-besaran ini belum terlihat maksimal, karena beberapa film mereka
buat mendapat kesan kecewa dari beberapa penontonnya--- karena beberapa filmnya
di direct dengan baik.
Mengutip pada halaman CNN Money
per-tanggal 21-06-2018, Rupert Murdoch mengatakan masih terbuka pada penawaran
yang lebih baik untuk penjualan asset Fox. Masih belum jelas apakah Disney akan
berhasil mengakusisi Fox dan memperbesar industri bisnisnya? Murdoch juga mengatakan
bangga dengan bisnis yang mereka bangun di 21th Century Fox dan percaya bahwa
nantinya jika berhasil, kombinasi dengan disney akan membukanilai lebih bagi
pemegang saham” Murdoch juga melanjutkan “Kami yakin bahwa kombinasi asset,
merk, dan franchise 21CF dengan Disney akan menciptakan salah satu perusahaan
terbesar dan paling inovatif di dunia. Lalu media seperti Fox News, business
dan Sport masih dalam kontrol Murdoch. “It’s back to basics that Rupert Murdoch
knows and loves, news and sport”
0 comments