For I Will Soon be Gone, Remember Me

Sunday, April 08, 2018

Gue baru aja nonton film animasi garapan Pixar yang judulnya Coco di laptop malem ini. Telat banget sih, karena emang gue jarang juga nonton film kartun di bioskop kalo gak nge-hype banget. Dan gue nyesel banget baru nonton film kartun ini sekarang. Because... i think Coco is The Best movie Pixar has ever madeeee wohooo gilaaaa !!!. Menurut gue Coco adalah film animasi Pixar yang paling bagus yang pernah gue tonton, setelah “UP”. Gue kira gak akan ada film animasi dari Pixar studio yang bisa lebih menyentuh dari pada film "UP”, gue suka banget film “UP” dari dulu tapi setelah nontoh Coco ohh it’s more generous heartfelt, touching and heartwarming film. Dimulai dari animasinya, konflik ceritanya, penggambaran karakternya dan lain-lain. Hingga akhirnya gua menonton Coco dan ahh gilaa, di mulai dari soundtrack filmnya yang catchy, mengangkat dari budaya penduduk Mexico, konflik antar perbedaan pandangan keluarga dengan tokoh utamanya, banyak twist juga yang muncul di film ini.




Film Coco juga bisa di bilang film yang membawa nama Pixar berjaya lagi. Karena akhirnya gue kembali menonton film buatan Pixar yang genius and heartwarming again !! Nah ini diaa baru film Pixar, menyentuh dan banyak pesan moralnya. Karena film buatan Pixar beberapa tahun belakangan ini menurut gue tidak begitu menarik kayak The good dinosaur (2015), Finding Dory (2016), ataupun Cars 3 (2017)... ahh kecewa banget gue sama Cars 3 L filmnya tidak sesukses filmnya yang terdahulu, menurut gue cuman Inside Out (2015) yang bagus selebihnya yaa kurang banget. Film Pixar cendrung jatuh dibanding film garapan rumah produksi lainnya.


Pixar itu kembali kereeeeeen, itu kata yang muncul kembali di kepala gue setelah baru nonton film Coco di laptop minggu malem ini. Pixar balik lagi jadi keren, ketika kebanyakan rumah produksi animasi lain membuat film kartun yang memiliki karakter lucu, dumb dan dinikmati anak-anak saja. Namun engga dengan Pixar deeeh, mereka selalu menaruh effort yang lebih diceritanya, yang bahkan bisa di nikmatin orang dewasa, dan menyentuh perasaan mereka. Menurut gue Pixar selalu pinter dalam ngasih sentuhan-sentuhan didalam film kartunnya, sehingga filmnya bisa dinikmatin semua kalangan, entertaining bagi anak-anak, dan diselipikan momen-momen dramatis yang membuat penontonnya ‘mberebes mili’ kalau kata orang jawa.


Dulu jaman gue masih nonton Toy story, Finding nemo, Monster Inc ataupun UP, pada masa itu Pixar berjaya banget dibanding rumah produksi film animasi lainnya seperti Dreamworks, Sony entertaiment ataupun di banding dengan studio legendaris dari Jepang sekalipun yaitu Ghibli !!

Ahhh asli sih, setelah nonton Coco (walupun telat) gue merasa PIXAR IS BACK, gue bahkan nyesel kenapa gue telat nonton, mungkin yaa males juga setelah nonton film-film pixar jaman gue yang sekarang ‘remaja’ ini kok kurang bagus sih ketimbang film-film mereka yang dulu (?). Dengan adanya film Coco reputasi Pixar kembali, menurut pendapat gue film ini bahkan bisa di bilang menyelamatkan Pixar dari persaingan industri film animasi yang sekarang uda banyak banget yang menawarkan cerita kartun yang menarik. Sekarang ada Ilumination entertaiment (despicable me), Walt disney (frozen yg menarik hati keponakan2 kecil gue yang cewe), Blue sky studio (Ice age yang chapternya masih terus berlanjut), Sony pictures (Hotel Transylvania-nya kocak banget ga ada obat) ataupun Aard animaton.

Film Coco ini dimulai dari tokoh utamanya yang namanya Miguel, doi lahir di keluarga yang turun temurun melakukan bisnis Sepatu, tapi mereka memiliki budaya yaitu membenci dan melarang musik di keluarga mereka. Keluarga besar yang bernama Riviera sangat anti terhadap jenis musik apapun. Konfliknya dimulai karena mimpi dari toko utamnya si Miguel mempunyai mimpi menjadi musisi terkenal, tapi tentunya keluarga mereka melarangnya. Namun Miguel mengetahui kenyataan bahwa kakek buyutnya adalah dulunya seorang musisi terkenal, sehingga anak ini berharap bisa mengikuti jalan hidup kakeknya sebagai seorang musisi, ketimbang menekuni bisnis sepatu yang tidak terlalu ia sukai.  Kakek buyutnya miguel merupakan seorang musisi yang meninggalkan keluarganya, pria yang meninggalkan keluarganya demi mewujudkan impiannya sendiri. Di sini konfliknya di mulai, harus memilih mewujudkan mimpi atau memilih keluarga ?? Di sisilain seluruh keturunan keluarga membenci keegoisan yang dilakukan kakek buyutnya, meninggalkan keluarga demi impiannya yaitu musik. Miguel sendiri mencintai musik namun kecewa, karena sikap keluarganya. Anak itu berfikir mengapa begitu harusnya keluarga mendukung impian kita bukan ?


Pertama kali nonton film in sih, biasa aja ya klasik sih konfliknya. Premisnya udah banyak di film-film lain. Sampe gue lanjutin nonton dan banyak twist yang terjadi didalemnya. 

Animasi film Coco bagus banget eye catching, belum lagi tengkorak-tengkorak yang lucu yang bisa dinikmatin anak-anak.. yang membuat anak beranggapan bahwa tengkorak itu bukan hal yang meululu seram atau ditakutkan, dan eksplorasi dari budaya Mexico itu sendiri.

Film ini mengangkat dari salah satu budaya penduduk Mexico. Ada sebuah budaya Mexico yang dikenal dengan nama Dia de los Muertos dimana hari raya di Mexico untuk mengenang orang yang sudah meninggal. Di hari raya itu penduduk Mexico percaya bahwa arwah mereka orang yang telah tiada akan berkunjung dan mendatangi rumah kerabat mereka yang masih hidup didunia, selama mereka masih diingat oleh keluarganya. Film Coco ini punya karakteristik yang keren dimana fokus tentang pentingnya Keluarga dan kekuatan Musik. Ahh all hail de la cruz’s song, soundtracknya yang menambah film ini bagus banget.


Singkat cerita si Miguel masuk kedalam dunia orang mati, dan bertemu saudara leluhurnya disana. Dan disinilah konflik dan keseruannya dimulai.

We may have our differences, but nothing’s more improtant than family. - Miguel


Dari dulu emang selalu suka Pixar, bagi gue sih kalo ada film kartun yang bisa menyentuh hati penontonnya, dan membuat terharu sedih ya cuman Pixar jagoannya !!. Bayangin aja plot twist Toy story 3 dan moment perpisahannya, ketika lo dulu nonton Wall e yang cuman nontonin robot kecil tapi bisa menyentuh banyak orang, Atau unsur yang ada di film “UP” tentang seseorang yang menemukan arti hidupnya kembali setelah di tinggal istrinya. Ahh Pixar dari dulu emang udah paling jago dan genius alur ceritanya. 


Film ini mengingatkan kita bahwa pentingnya suatu keluarga, keluarga adalah yang utama. Jangan pernah melupakan keluarga yang sudah tidak ada di dunia, karena mereka juga bagian dari ceritamu. Jangan pernah lupa bahwa keluarga sangat menyayangi mu. Konflik keluarga terdahulu sewaktu mereka masih hidup, dan rasa kecewa seseorang terhadap sikap orang yang dicintainya. Ketika kau sangat membenci seseorang, kau mungkin tidak tahu kebenaran yang ada dibalik semua itu. Kesalahpahaman yang terjadi dan memberi klimaks yang baik dari konflik tersebut.


Film Coco mengemas ceritanya dengan membawa unsur bahwa pentingnya suatu keluarga, penting juga kita dalam mengejar mimpi ini. Film ini juga punya soundtrack lagu yang catchy, tipe-tipe film Pixar membuat sebuah script yang membuat hati tersentuh dan menempatkan lagu melankolis yang pas. Naratif yang baik, dan punya penggambaran cerita yang memiliki tema yang kompleks, dan ending yang sangat mengharukan aahh asli, terbaik daah. Belom tau sih hasil garapan Pixar yang selanjutnya sequel dari film The Incredibles, yang bakal tayang bentar lagi. But i can confidently dan yakin kalu Coco bakal masih menjadi film animasi ter-favorite gue untuk beberapa tahun kedepan.  *give a round of applause*

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Search This Blog