Kaum Bumi Datar dan Olok-Olok Politik
Saturday, August 19, 2017
Fenomena Flat earth atau diartikan bahwa Bumi itu datar, ‘kembali’
hype di beberapa tahun belakang ini. Pada tahun 1883 pernah booming, kemudian
di tahun 1975 di bicarakan dan diperdebatkan lagi, namun akhirnya berhenti
diperdebatkan beritanya pada masa itu. Lalu di tahun milenium pada tepatnya di
tahun 2004 FE di perbincangkan
kembali yang kemudian akhirnya surut juga berita tersebut. Sekarang di tahun
2016 sampai dengan 2017 Bumi datar kembali muncul dan di perdebatkan kembali
oleh sebagian masyarakat. Ini seperti mengulang sejarah tahun-tahun lalu, debat
kembali terjadi argumen-argumen lama yang dulu di debatkan, di perbincangkan
kembali. Entah mengapa fenomena dan berita yang sudah lama pernah surut, bisa
terus bermunculan lagi pada tahun tertentu, sekarang berita tentang bumi datar
sudah mulai surut…namun beberapa tahun lagi jangan heran bahwa pandangan ini
akan booming dan di perbincangkan kembali.
Aku bisa menyebut kaum bumi datar adalah seorang yang
antifakta, tidak ilmiah, bebal, antikritik dan antipemerintah ahahahah. Aku
sangat pede berkata seperti itu, walaupun aku punya beberapa teman dekatku yang
termasuk Flat earth society, tidak
hanya itu beberapa tokoh pintar, tokoh-tokoh agama dan publik figur yang berpengaruh
di dunia juga merupakan kaum bumi datar.
Iyaa sebutan kaum bumi datar juga saat ini, disebut sebagai
olok-olok politik yang terdengar belakangan ini. Mereka menganalogikan ‘kaum
bumi datar’ adalah golongan orang yang bebal/ anti pemerintah/ tidak waras/
antifakta di dalam lingkungan politik. Contohnya PKS yang menghimbau anggotanya
agar jangan pernah percaya media massa tentang kasus Luthfie ishaaq. PKS dan
beberapa temannya tidak mau percaya media yang sudah terpercaya atau
mainstream, sama kayak kaum bumi datar yang tidak mau percaya literatur yang
dikerjakan oleh NASA bertahun-tahun, atau hasil studi yang telah di temukan
oleh berbagai penemu selama beribu tahun lamanya.
Ada juga seorang politisi yang menjanjikan rumah dengan down
payment 0 rupiah tapi ternyata diperuntunkan untuk mereka yang berupah 8juta keatas. Otaknya
datarkan? benar saja kita ini berada di bumi yang datar ternyata. Mereka yang
bergaji dibawah umr yang sesudah memilihnya, sekarang cuman bisa tersenyum dan
nyengir-nyengir doang mendengar pernyataan revisi dari politisi itu. Lalu ada
juga kaum bumi datar yang bernama Prabowo, di mana ia menggugat hasil
pengitungan KPU ke MK, namun pada akhirnya ia tidak mengakui hasil akhir KPU
dan mengundurkan diri katanya. Sifat prabowo siap menang dan tidak siap
kalah..iya antikritik bebal cocok seperti k si kaum flat earth. Prabowo juga
membawa dukun ke MK saat mengajukan gugatan ohh tidak waras, dan membawa data
gugatan yang berisi dokumen yang kurang akurat.. ahh cocok sekali seperti
ciri-ciri kaum FE yang membuat pernyataan dan data bahwa gravitasi itu hoax dan
di dunia ini tidak ada yang namanya ada satelit hoooi !!!
Kelompok pseudoscience memiliki kecendrungan sebagai kelompok yang
keras kepala dan dikenal sebagai antipemerintah (mereka tidak percaya dengan
apa yang dikatakan pemerintah, tidak percaya NASA. Mereka berfikir semua itu
hanya konspirasi). Sehingga pada saat ini sangat cocok juga digunakan sebagai
olok-olok politik, baik untuk menyinyir fenomena politik, atau menyinggung kinerja politisi-politisi tertentu. Karena banyak sekali kemiripan sifat dari Flat earth
society dengan beberapa kelompok masyarakat di Indonesia ini hahaha.
Kaum bumi datar adalah
indikasi masyarakat yang sedang sakit dan kesulitan memegang sebuah nilai.
Indikasi masyarakat yang sedang sakit, susah menilai mana yang bisa dipercaya dan mana yang tidak. Inilah yang
sedang terjadi pada saat ini masyarakat banyak yang mengalami krisis orientasi
nilai – Pernyataan dari Ahli sosiolog dari UGM, Muhammad Najib.
0 comments